Minggu, 19 April 2009

Terminal LNG Jawa dapat Pasokan Gas 11,75 Juta Ton

Terminal gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terapung di laut utara Jawa bagian barat akan mendapat pasokan gas dari lapangan di Kalimantan Timur sebesar 11,75 juta ton selama 11 tahun.
Sekretaris Perusahaan PGN M Wahid Sutopo dalam siaran pers di Jakarta, Senin (20/4), mengatakan, gas tersebut nantinya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik, khususnya pembangkit listrik milik PLN.
Pada Jumat (17/4), konsorsium yang membangun perusahaan tersebut yaitu PGN, Pertamina, dan PLN menandatangani ketentuan-ketentuan pokok perjanjian pembentukan perusahaan terminal penerima LNG di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
Penandatanganan dilakukan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, Dirut PLN, Fahmi Mochtar, dan Dirut PGN, Hendi Prio Santoso, disaksikan Menneg BUMN Sofyan Djalil.
Sebelumnya, ketiga BUMN tersebut menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 25 April 2008 sebagai tindak lanjut penugasan pemerintah kepada ketiga BUMN membentuk konsorsium guna membangun dan mengoperasikan terminal LNG.
Wahid mengatakan, ketentuan-ketentuan pokok perjanjian yang disepakati mencakup pembangunan terminal LNG dengan teknologi floating storage and regasification unit (FSRU) atau unit penampungan terapung yang disertai fasilitas pengalihan LNG ke gas di daerah Jawa bagian barat.
Ketentuan-ketentuan pokok juga menyepakati pembentukan dewan pengarah dan dewan pelaksana yang dibantu oleh komisi-komisi, sebagai persiapan pendirian perusahaan terminal LNG selama enam bulan.
Wahid mengharapkan, kerjasama tersebut semakin meningkatkan sinergi antarketiga BUMN dalam memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri.

Tidak ada komentar:

 

Friends