Minggu, 19 April 2009

Indeks BEI (Bursa Efek Indonesia) turun 0.75 persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ketika dibuka hari Senin(20/4) turun 0,75 persen akibat aksi profit taking (ambil untung) oleh pelaku pasar terhadap sejumlah saham-saham kecil.

Indeks BEI, Senin (20/4) dibuka turun 12,588 atau 0,75 persen menjadi 1.622,273 dan indeks LQ-45 menjadi 321,686 atau turun 3,541 (1,09 persen).

Pialang PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Senin (20/4), mengatakan aksi ambil untung pelaku pasar setelah saham yang dimiliki mengalami kenaikan sepanjang pekan lalu menekan indeks BEI turun.

Namun koreksi harga terhadap saham kecil kemungkinan tidak akan berlanjut, karena sentimen positif pasar masih tinggi, katanya. Menurut Alfiansyah , indeks BEI kemungkinan akan kembali naik dan berpeluang untuk bisa mencapai angka Rp1.700 poin.

"Kami memperkirakan indeks BEI akan kembali menguat dan bisa menembus angka 1.700 poin, ucapnya. Pasar saham, lanjut dia masih positif , karena masuknya dana asing
ke pasar modal terutama dari Timur Tengah yang cukup besar memicu aktifitas perdagangan berjalan ramai.

Pasar saham Indonesia, menurut dia, masih memberikan nilai yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, karena banyak investor asing yang masih berminat untuk bermain di pasar domesti. "Kami optimistis ke depan indeks BEI akan bisa menembus angka 1.700 poin," tegasnya.

Menurut dia, pasar saham Indonesia juga diuntungkan dengan masalah politik di Thailand, sehingga pelaku asing mencari investasi yang lebih aman, khususnya di Indonesia setelah pemilu berjalan dengan lancar dan tenang.

Selain itu, juga di Singapura dimana pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang juga mendorong pelaku asing untuk bermain di pasar modal Indonesia, ucapnya.

Kondisi pasar lokal maupun luar negeri yang memberikan manfaat positif terhadap pasar modal Indonesia diharapkan akan berlangsung lama. "Kami harapkan momentum ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dengan baik, "ucapnya.

Saham-saham kecil yang mengalami penurunan harga antara lain, saham Gudang Garam, dan Bukit Asam, ujarnya.

Tidak ada komentar:

 

Friends