Minggu, 19 April 2009

Rupiah pagi melemah, bisa kuat lagi

Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (20/4) pagi, turun namun masih di bawah angka Rp11.000 per dolar AS karena pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah pekan lalu menguat
Nilai tukar rupiah melemah menjadi Rp10.750/11.775 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.695/10.700 atau melemah 55 poin. Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, Senin (20/4), mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah dinilai wajar setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam. Namun, peluang untuk naik lagi masih cukup besar.
"Kami optimis koreksi harga yang terjadi hanya sementara karena sentimen positif pasar masih tinggi, "ucap Farial. Rupiah, menurut dia, masih bisa menguat mendekati angka Rp10.500 per dolar AS karena masuknya dana asing terutama dari Timur Tengah yang cukup besar akan kembali memicu rupiah.
Selain itu, kegiatan pasar saham di dalam negeri yang semakin ramai juga memberikan sentimen positif terhadap pasar uang. Pasca pemilu legislatif yang berjalan aman dan tenang, lanjut dia, diharapkan akan terjadi juga dengan pemilihan capres dan cawapres juga akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan rupiah.
"Kami optimis pasar uang dan pasar saham masih positif karena investor menilai pasar Indonesia masih memberikan gain yang lebih ketimbang pasar di Asia lainnya," katanya.
Ia mengatakan, karena itu koreksi harga yang terjadi terhadap rupiah saat ini tidak mengkhawatirkan bahkan cukup baik sehingga kenaikan rupiah berjalan tidak terlalu cepat. Jika rupiah terus menguat dikhawatirkan para eksportir akan berteriak agar pemerintah menjaga stabilitas mata uangnya.

Tidak ada komentar:

 

Friends