Selasa, 21 April 2009

SBY Bantah Tolak JK di Pilpres

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah telah menolak salah satu calon wakil presiden (cawapres). Pernyataan itu membantah isu yang beredar tentang dirinya menolak ketua Umum Partai Golongan Karya Jusuf Kalla (JK) pada pertemuan, Senin (20/4) sore.
"Jadi tidak benar kalau ada isu saya bersama ini, atau saya setuju cawapres x atau SBY tidak bersetuju cawapresnya x. Belum karena isu sudah macam-macam katanya tidak setuju dengan tokoh a atau b, dua-duanya nggak benar dan dua-duanya belum karena memang partai ini masih membahas koalisinya yang akhirnya menuju ke situ," ujar SBY di komplek Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4).
Pertemuan SBY-JK ialah penjajakan untuk membangun suatu koalisi dan pembicaraan lanjutan. Ada keinginan Golkar dan Demokrat bersama dalam koalisi bersama dengan partai lain. "Koalisi itu kita bependapat sama, baik kebersamaan di pemerintah atau kabinet maupun di parlemen atau DPR," tukasnya.
SBY juga menyatakan belum mengetahui bentuk koalisi. Pasalnya Golkar akan melakukan rapat pimpinan nasional (rapimnas) khusus, 23 April. Dan PD melakukan musyawarah nasional (Munas) 25-26 April. "Barangkali pada rapim itu atau munas ada posisi atau statement apapun yang mengarah ke koalisi itu bisa seperti itu atau bisa juga tidak dihasilkan dalam rapim atau munas," tukasnya.
Secara terpisah, anggota tim 9 Ruhut Situmpol membenarkan pertemuan SBY-JK. Dalam pertemuan itu SBY didampingi ketua umum PD Hadi Utomo. Pada kesempatan itu, PD meminta Golkar mengajukan beberapa nama menjadi cawapres bagi pendamping SBY.
"Kita utamakan (cawapres) dari Golkar karena kita ingin pemerintah yang kuat dan DPR yang kuat," ujar Ruhut.
Ia yang mengaku belum mengetahui isu JK ditolak SBY itu, berharap Golkar dapat memanfaatkan kesempatan yang ada saat ini. Namun cawapres yang diajukan bukan hanya JK. "JK itu Golkar, tapi Golkar bukan hanya JK. Banyak kader-kadernya yang bagus itu masuk," ujarnya.

Tidak ada komentar:

 

Friends