Minggu, 19 April 2009

Filipina Kirim 100 Polisi Baru Untuk Bebaskan Sandera

Filipina Kirim 100 Polisi Baru Untuk Bebaskan Sandera
MANILA--MI: Filipina mengirim sekitar 100 pejabat polisi tambahan yang terlatih ke sebuah pulau terpencil di bagian selatan negara itu untuk menekan gerilyawan agar membebaskan seorang pekerja Palang Merah yang telah disandera selama tiga bulan.
Pembicaraan antara sekelompok khatib Muslim dan gerilyawan dari kelompok Abu Sayyaf terus berlangsung di samping untuk menjamin pembebasan secara damai insinyur Italia Eugenio Vagni yang berusia 62 tahun. Ini disampaikan Letnan Kolonel Edgard Arevalo, jurubicara militer, Minggu (19/4).
Dua sandera Palang Merah lainnya, warga Swiss Andreas Notter dan insinyur Filipina Mary Jean Lacaba, telah dibebaskan. Notter keluar dari sekapan gerilyawan pada Sabtu (18/4). Lacaba dibebaskan pada 2 April 2009.
Beberapa surat kabar mengatakan uang tebusan telah dibayarkan untuk pembebasan Lacaba. Unit polisi khusus baru telah diterbangkan Jumat dari Filipina tengah untuk memperkuat sekitar 1.500 personil pasukan keamanan yang berusaha untuk membatasi gerakan gerilyawan di pedalaman pulau Jolo. Mereka ikut pengejaran atas gerilyawan pada akhir pekan.
"Kami minta tekanan hanya cukup untuk mencapai akhir taktik dan strategi kami," kata Arevalo. Serangan untuk membebaskan sadera adalah yang terakhir dan opsi paling akhir. "Kami akan membolehkan pembicaraan untuk memecahkan krisis ini secara damai."
Pemerintah mengkhawatirkan kesehatan sandera tersisa itu yang diduga menderita karena hernia dan memerlukan operasi mendesak. "Kami sekarang sangat serius mengejar pembebasan sandera terakhir itu," kata Mendagri Ronaldo Puno.
"Kami akan menggunakan cara pembicaraan dan dengan tekanan yang meningkat pada penculik. Kami akan memberi tahu bahwa mereka bergerak berkeliling sangat aktif, tapi dengan banyak kesulitan sekarang."
Notter, Vagni, dan Lacaba, semuanya pejabat Komite Palang Merah Internasional (ICRC), diculik oleh gerilyawan Islam Abu Sayyaf pada 15 Januari 2009 ketika mereka sedang dalam kunjungan lapangan ke sebuah penjara di Jolo, markas besar gerilyawan.
Abu Sayyaf, kelompok gerilyawan kecil tapi sangat keras yang bermarkas di Jolo dan Basilan, sebelumnya meminta tentara mengendurkan pengepungan ketat yang mereka pertahankan di sekitar tempat persembunyian gerilyawan sebelum pembicaraan bagi pembebasan sandera dimulai.
Abu Sayyaf, yang punya hubungan dengan jaringan militan regional Jemaah Islamiyah dan al Qaida, telah dipersalahkan karena serangan militan terburuk di Filipina yaitu pemboman feri di Teluk Manila pada 2004 yang menewaskan 100 orang.(Reuters/Ant/OL-04)

Tidak ada komentar:

 

Friends