Minggu, 30 Agustus 2009

SBY Panggil Menkeu dan Menhankam

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Plt Menteri Perekonomian merangkap Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pertemuan Presiden Yudhoyono dengan kedua menteri itu dilakukan secara terpisah. Presiden terlebih dahulu bertemu dengan Sri Mulyani di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/8).

Sri Mulyani tiba di Wisma Negara sekitar pukul 10.00 WIB, tetapi tidak seperti biasanya, dia menggunakan pintu masuk Gedung Sekretariat Negara di Jalan Majapahit. Biasanya, menteri-menteri menghadap Presiden di Kantor Kepresidenan atau Istana Negara dan mobil mereka masuk melalui pintu khusus bagi pejabat negara di Jalan Veteran III.

Sampai pukul 11.00 WIB, pertemuan Sri Mulyani dengan Presiden Yudhoyono yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi masih berlangsung. Sementara Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden pada pukul 11.00 di Kantor Kepresidenan terpaksa harus menunggu.

Dua menteri yang menghadap kepada Presiden pada Senin diduga berkaitan dengan dua masalah yang kini sedang mendapat perhatian publik. Kasus Bank Century mencuat karena suntikan dana yang dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencapai Rp 6,7 triliun, sedangkan yang diketahui DPR hanya Rp 1,3 triliun. Dana suntikan itu juga dinilai terlalu besar karena aset yang dimiliki Bank Century hanya Rp 2 triliun.

Pengambilalihan Bank Century oleh LPS didasari alasan kegagalan bank tersebut dapat menimbulkan efek sistemik. Alasan itu juga dikemukakan oleh Sri Mulyani yang bertindak sebagai Ketua Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK).

Sementara Menhan diduga dimintai keterangan oleh Presiden terkait penyitaan senjata buatan Pindad yang dilakukan oleh aparat bea cukai Filipina. Pindad baru-baru ini mengirimkan senjata yang merupakan pesanan pemerintah setempat. Namun, dicurigai bahwa pembelian senjata itu dilakukan oleh para politisi bagi pengamanan diri mereka menjelang pemilihan umum.

Di dalam kapal yang yang mengangkut pesanan Filipina itu juga terdapat senjata buatan Pindad yang dipesan oleh pemerintah Mali.

Tidak ada komentar:

 

Friends